Malam di tengah badai berletupan
Berulangkali kau terjemahkan berbeda
Hanyalah malam di tengah badai tergelincir
dari samudra kita kumpulkan sebuah kesenyapan,
kumpulan air mata,
bongkahan amarah
Tak ada henti...
Aku mendengarmu
Dengan kata yang gemetar
Kalimat yang tak terdengar
bahkan frase lirih yang menyayat perlahan
perih..
Andaikan kau mengerti
Aku hanya inginkan sebutir debu
dari sebuah batu besar
Tak pernah berani berharap lebih
Aku takkan bermimpi menjelma dari semua angan
Bahkan berakar menjadi sebuah kesedihan..
Apakah kotak mimpi kita masih di sana?
Apakah lilin hatimu masih menyala?
Terjaga utuh, tak tersentuh badai?
Meski berada di sekujur gurun yang panas
Lembing-lembing matahari
Aku takkan goyah
Terus menjaga kotak itu selamanya..
Jangan ragu,
badai telah berakhir
Dari semua yang ada,
Hanya dirimu yang mampu membuatku tenggelam
dalam aliran sungai yang kaubawa..
Rengkuhlah aku dalam lenganmu
Biarkan aku bersandar di dadamu
Kita masih akan menempuh pagi bersama
Menanti sebuah hari
Sesak yang tak perlu ada
Kecuplah aku seperti biasa
Ya, badai telah berakhir
dan kuharap takkan berulang..
0 komentar:
Aku dan Kamu

Kita
- adrian-sefry
- dua orang yang sama-sama suka menulis. bertemu di sebuah senja yang tak terduga, menyatu dalam satu ikatan yang tak pernah disangka.
Recent Comments
Tentang Kita

Subjudul - Dari Aku Buat Kamu
Penerbit -
Tebal -
Jumlah Halaman -